Di tahun ini, Indonesia menghadapi tantangan kesehatan yang cukup serius. Berbagai penyakit menular maupun tidak menular menunjukkan tren peningkatan, baik di perkotaan maupun pedesaan. Kondisi ini menuntut kesadaran masyarakat untuk lebih waspada, menjaga pola hidup sehat, serta melakukan pencegahan sejak dini.
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh bonus new member virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini masih menjadi masalah kesehatan tahunan di Indonesia.
-
Gejala: Demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala hebat, muncul bintik merah di kulit.
-
Pencegahan: Menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air (3M).
2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Kasus ISPA meningkat seiring buruknya kualitas udara di beberapa kota besar.
-
Gejala: Batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas.
-
Pencegahan: Gunakan masker di luar rumah, perbanyak konsumsi buah dan sayur, serta menjaga kebersihan udara dalam ruangan.
3. Diare
Masih sering ditemukan terutama di daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih.
-
Gejala: Buang air besar cair berulang, dehidrasi, lemas.
-
Pencegahan: Minum air bersih yang sudah dimasak, cuci tangan sebelum makan, dan jaga kebersihan makanan.
4. Tuberkulosis (TBC)
Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia.
-
Gejala: Batuk berdahak lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, berat badan turun.
-
Pencegahan: Hindari kontak dekat dengan penderita TBC, gunakan masker, dan lakukan pemeriksaan jika batuk lama tidak sembuh.
5. Penyakit Tidak Menular seperti Hipertensi dan Diabetes
Gaya hidup tidak sehat menyebabkan kasus penyakit ini meningkat.
-
Gejala Hipertensi: Sering pusing, penglihatan kabur, mudah lelah.
-
Gejala Diabetes: Sering haus, sering buang air kecil, luka sulit sembuh.
-
Pencegahan: Batasi konsumsi gula, garam, lemak, dan rutin berolahraga.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terhadap penyakit-penyakit ini dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pencegahan lebih murah dan efektif dibandingkan pengobatan, apalagi jika dilakukan secara konsisten.