Seringkali kita menganggap seseorang yang tampil sehat, aktif, dan produktif berarti juga sehat secara mental. Namun, realitasnya tidak selalu demikian. Ada kondisi yang dikenal sebagai high functioning anxiety — di mana seseorang mengalami kecemasan yang cukup serius tetapi tetap mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik. neymar88 Fenomena ini membuat banyak orang dengan kecemasan tersembunyi sulit dikenali karena mereka terlihat “normal” atau bahkan sangat sukses. Artikel ini akan mengupas apa itu high functioning anxiety, tanda-tanda, dampak, serta cara menghadapi kondisi ini.

Apa Itu High Functioning Anxiety?

High functioning anxiety adalah istilah yang menggambarkan seseorang yang memiliki gejala kecemasan, namun tetap mampu berfungsi secara produktif dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau akademik. Mereka biasanya tampak percaya diri, terorganisir, dan rajin, tetapi secara internal mengalami rasa gelisah, stres berlebihan, dan tekanan emosional yang intens.

Orang dengan kondisi ini cenderung menyembunyikan kecemasan mereka karena takut dianggap lemah atau tidak mampu. Mereka sering memaksakan diri agar terlihat “baik-baik saja” sehingga kecemasan tidak terlihat oleh orang lain.

Tanda-Tanda High Functioning Anxiety

Meski sulit dikenali, beberapa tanda umum bisa menjadi indikator high functioning anxiety, antara lain:

  • Rasa gelisah dan khawatir yang terus-menerus, bahkan tentang hal-hal kecil.

  • Perfeksionisme dan keinginan untuk selalu melakukan segalanya dengan sempurna.

  • Sulit mengambil keputusan karena takut melakukan kesalahan.

  • Sering merasa tegang, mudah lelah, atau sulit rileks.

  • Sulit tidur atau mengalami gangguan tidur akibat pikiran yang terus berputar.

  • Sering overthinking dan merasa cemas tanpa alasan jelas.

  • Kesulitan mengatakan “tidak” sehingga mudah merasa kewalahan.

  • Menyembunyikan kecemasan dengan tampilan luar yang ceria atau produktif.

Dampak High Functioning Anxiety pada Kesehatan Mental dan Fisik

Meski terlihat mampu mengontrol hidupnya, orang dengan high functioning anxiety tetap berisiko mengalami kelelahan emosional, burnout, dan depresi. Kecemasan yang tidak ditangani dapat memperburuk kondisi fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan masalah jantung akibat stres kronis.

Tekanan untuk selalu “berfungsi dengan baik” tanpa menunjukkan kelemahan juga bisa membuat mereka merasa terisolasi dan kesepian secara emosional.

Cara Mengelola High Functioning Anxiety

Menghadapi high functioning anxiety membutuhkan kesadaran dan strategi pengelolaan yang tepat. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Menerima Perasaan Sendiri: Mengakui kecemasan sebagai bagian dari diri dan tidak menekan atau mengabaikannya.

  • Melakukan Relaksasi: Teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, dan yoga membantu menenangkan pikiran.

  • Membatasi Perfeksionisme: Belajar menetapkan standar yang realistis dan menerima ketidaksempurnaan.

  • Mencari Dukungan: Berbagi dengan orang terpercaya atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan.

  • Membangun Pola Hidup Sehat: Tidur cukup, makan bergizi, dan rutin berolahraga turut membantu mengurangi kecemasan.

Kesimpulan

High functioning anxiety adalah fenomena di mana seseorang yang terlihat sehat dan sukses sebenarnya menyimpan beban kecemasan yang cukup berat. Kondisi ini sering kali tersembunyi karena kemampuan mereka untuk tetap produktif dan berperilaku normal. Menyadari tanda-tanda dan mengelola kecemasan dengan cara yang sehat sangat penting agar kondisi ini tidak berkembang menjadi masalah mental yang lebih serius. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan tidak ada salahnya mencari bantuan saat dibutuhkan.