Hidup sehat sering kali dipromosikan sebagai gaya hidup ideal yang bisa diraih siapa saja. Namun bonus new member 100 di balik kampanye iklan yang tampak cerah dan penuh motivasi, terdapat kenyataan pahit yang tak selalu terlihat: hidup sehat sering kali tidak murah. Mulai dari harga makanan organik, biaya langganan pusat kebugaran, hingga konsultasi rutin dengan ahli kesehatan, semuanya bisa menjadi beban finansial yang tidak kecil, khususnya bagi masyarakat dengan penghasilan terbatas.
Iklan-iklan kesehatan di media menggambarkan kehidupan yang sempurna—tubuh atletis, wajah berseri, dan senyum bahagia—seolah itu semua bisa diraih dengan mudah jika kita mengikuti gaya hidup sehat yang mereka tawarkan. Sayangnya, narasi ini kadang mengabaikan fakta bahwa akses terhadap fasilitas dan produk kesehatan berkualitas tidak merata. Ketimpangan ini memperjelas bahwa hidup sehat telah menjadi semacam “kemewahan” yang belum tentu bisa dinikmati semua kalangan.
Baca juga: Ternyata Gaya Hidup Sehat Bisa Dimulai dari Hal Sederhana di Rumah
Berikut beberapa fakta yang menunjukkan sisi lain dari hidup sehat yang sering tersembunyi:
-
Makanan sehat seperti sayuran organik dan produk rendah gula umumnya lebih mahal daripada makanan cepat saji.
-
Biaya langganan pusat kebugaran atau kelas olahraga khusus bisa membebani anggaran bulanan.
-
Konsultasi rutin dengan ahli gizi, psikolog, atau personal trainer membutuhkan biaya tambahan yang tidak sedikit.
-
Akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah terpencil masih terbatas, membuat pencegahan penyakit menjadi sulit dilakukan.
-
Edukasi tentang pola hidup sehat belum menjangkau semua lapisan masyarakat secara merata.
-
Banyak orang merasa tertekan secara mental karena standar ideal hidup sehat yang dipromosikan media.
Gaya hidup sehat seharusnya menjadi hak semua orang, bukan hanya milik mereka yang mampu secara finansial. Perlu adanya kesadaran kolektif untuk menciptakan ekosistem kesehatan yang inklusif, terjangkau, dan realistis bagi seluruh masyarakat. Dengan begitu, hidup sehat tak lagi menjadi simbol kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang benar-benar bisa diakses oleh semua orang.